WhatsApp, 'Bayi' Rp 209 Triliun Kreasi Sesepuh Yahoo
WhatsApp, 'Bayi' Rp 209 Triliun Kreasi Sesepuh Yahoo
Label:
facebook,
messenger,
whatsapp
WhatsApp adalah salah satu layanan instant messaging yang mampu meraih kesuksesan besar seiring dengan meningkatnya popularitas smartphon...
Bila dibandingkan dengan Yahoo Messenger atau bahkan BlackBerry Messenger, nama WhatsApp terhitung baru di kancah layanan bertukar pesan. Namun layanan ini dalam waktu singkat menjadi favorit karena mendukung banyak platform, termasuk Android, iOS, maupun BlackBerry.
WhatsApp juga ‘lahir’ dari orang-orang penting yang punya filosofi tinggi dan rendah hati. Berikut kisah perjalanan WhatsApp, seperti dikutip dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2014).
Perusahaan WhatsApp Inc didirikan pada tahun 2009 oleh dua orang pria bernama Brian Acton dan Jan Koum. Keduanya adalah mantan pekerja senior di raksasa online Yahoo.
Keduanya sudah bekerja di Yahoo dalam waktu sekitar 20 tahun. Jan Koum yang awalnya punya ide menciptakan sebuah aplikasi yang bisa mem-broadcast status ketika seseorang tidak dapat dihubungi karena alasan tertentu.
Koum pun mengajak Acton untuk bekerja sama dengannya. Jadilah kemudian mereka menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp Inc yang berlokasi di Santa Clara, California.
Namun aplikasi broadcast status tersebut hanya menarik perhatian sedikit orang. Barulah ketika mereka mennambahkan fungsi messaging pada paruh kedua 2009, WhatsApp pun meledak.
WhatsApp Inc kabarnya hanya mempekerjakan sekitar 20 orang saja. Di mana sebagian besar di antaranya adalah teknisi.
Aplikasi ini memang bukan tergolong gratisan. Untuk setahun pertama, WhatsApp memberikannya secara gratis, baru kemudian pengguna diharus membayar sejumlah uang.
Ada yang menarik dari identitas untuk membuat WhatsApp, yakni pengguna hanya perlu memberikan nomor ponselnya saja. Tak perlu ID email atau nomor PIN.
Selain itu, user juga bisa berkirim foto dan video melalui WhatsApp. User interfacenya pun simpel dan mudah digunakan.
"Kami memang ingin menciptakan sesuatu yang simpel dan pada saat yang sama, sangat berguna bagi orang banyak," kata Jan Koum.
Popularitas layanan seperti WhatsApp pun semakin menekan penggunaan SMS. Sebab selain berbayar, penampilan dan fungsi SMS pun kurang menarik lagi dibandingkan WhatsApp.
WhatsApp mungkin menjadi aplikasi messaging paling sukses saat ini. Penggunanya terus tumbuh, demikian juga jumlah pesan yang terkirim per harinya, bahkan meski sempat didera isu pelanggaran privasi.
Baru-baru ini, WhatsApp mengumumkan saat ini ada 54 miliar pesan yang dikirim setiap harinya. Aplikasi messaging cross platform ini menangani sekitar 18 miliar pesan masuk dan 36 miliar pesan ke luar per harinya.
Angka ini sangat impresif. Seorang analis mobile Benedict Evans mengatakan, jumlah tersebut jauh lebih banyak dari total pesan SMS yang lalu lalang secara global setiap harinya.
Sebenarnya bukan hal yang mengejutkan, mengingat WhatsApp saat ini punya 450 juta pengguna aktif. Meski banyak pesaing bermunculan, WhatsApp tampaknya masih favorit. Penampilannya yang sederhana dan kemudahan berkirim pesan membuatnya terus diminati
0 komentar:
Posting Komentar