LG G2, 'Monster' Baru dari Korea
LG G2, 'Monster' Baru dari Korea
Label:
android,
android murah,
LG phone,
smartphone
LG G2 LG, merek asal Korea Selatan yang selama ini lebih terkenal dengan berbagai produk home appliance kembali meramaikan pasar smartphone...
LG G2 |
Menghadirkan seri G2 sebagai smartphone flagship, LG tampaknya tidak main-main dalam usahanya untuk menggoyang dominasi saudara setanah air, Samsung. Produk ini jelas ditujukan untuk berkompetisi secara head to head dengan Galaxy S4 yang menjadi andalan Samsung pada kategori smartphone.
Berbekal desain yang unik, spesifikasi mumpuni, serta dipasarkan dengan harga bersaing, mampukah kali ini LG mensejajarkan diri dengan Samsung, Sony dan HTC yang sudah lebih dulu sukses dengan varian smartphone Androidnya? Atau justru kembali menjadi penggembira di tengah persaingan industri smartphone?
Sisi desain adalah highlight tersendiri dari G2. Seakan berusaha mendobrak pakem yang sudah ada, vendor asal Korea Selatan ini tidak menempatkan satupun tombol fisik maupun kapasitif di bagian sisi samping dan depan.
G2 justru menyatukan semua tombol tersebut di bagian belakang. Tombol-tombol tersebut meliputi tombol power/lock screen dan volume up and down. Keduanya ditempatkan tepat di bawah kamera utama dan bisa dicapai menggunakan jari telunjuk.
Menempatkan semua tombol fisik pada bagian belakang smartphone yang jarang terekspos serta diadopsinya konstruksi unibodi membuat tampilan LG G2 terlihat begitu bersih dan elegan. Memberikan kesan bahwa pengguna hanya menenteng sebuah smartphone tipis tanpa tombol dengan layar yang sangat lebar.
Pada masa-masa awal menggunakan G2, bisa dipastikan pengguna akan mengalami kesulitan mendapatkan feel untuk menjangkau tombol power dan juga volume.
Namun berdasarkan pengalaman detikINET, setelah menggunakannya selama kurang lebih 2-3 hari, jari telunjuk seakan secara otomatis mendarat tepat pada tombol-tombol yang terletak pada punggung dari G2
Untuk memudahkan pengguna beradaptasi, LG memberikan sentuhan berbeda pada material yang digunakan di bagian casing dan tombol.
Plastik glossy menjadi material yang dipilih untuk mendominasi bagian belakang smartphone ini. Untuk tombol volume, LG menggunakan plastik dengan finishing matt yang mampu membuat pengguna merasakan perbedaan saat menyentuhnya.
Penggunaan plastik pada casing G2 cukup disayangkan, karena kesan premium dari G2 jadi berkurang. Meskipun tidak ada kesan ringkih sama sekali, tetapi bekas sidik jari dapat menempel dengan mudah sehingga body terkesan kotor dan G2 jadi terasa licin saat digenggam.
Faktor material merupakan hal yang sangat penting mengingat vendor lain mulai beralih dari bahan plastik untuk setiap seri flagship.
Tengok saja HTC yang begitu bangga dengan body aluminium pada seri HTC One, atau Sony yang menggunakan lapisan Tampered Glass pada Xperia Z/ Z1. Bahkan Samsung pun mencoba menghadirkan kesan kulit pada Galaxy Note 3, meski tetap terbuat dari plastik.
Beralih dari posisi tombol, pada bagian atas layar G2 terdapat lampu notifikasi, sensor cahaya dan kamera depan 2.1 MP. Sedangkan di sisi atas body terdapat infra red blaster dan speaker pada sisi bawah.
Kualitas suara yang mampu dihasilkan terbilang cukup baik meski masih belum setara dengan BoomSound yang ada pada HTC One. Posisi speaker yang terdapat di bawah cukup tricky karena membuatnya mudah tertutup jari tangan saat memegang G2 dalam posisi landscape.
Tidak bisa disangkal bahwa layar pada G2 adalah salah satu yang terbaik saat ini. Dilihat dari detail spesifikasi yang ada, layar IPS 5.2 inch dengan resolusi full HD 1080p berlapis Gorilla Glass 2 jelas menjanjikan sesuatu yang luar biasa.
Ekspektasi tersebut langsung terbukti saat layar diaktifkan. Untuk mengaktifkan dari kondisi sleep, LG menyematkan fitur TapOn yang memungkinkan pengguna tidak harus menekan tombol power.
Double tap pada layar dan voila! layar pun langsung aktif. Sebuah sentuhan yang cukup manis pada G2, meski kadang kurang sensitif dan butuh lebih dari dua kali tap untuk mengaktifkan layar.
Dengan kepadatan pixel mencapai 423 ppi, layar G2 mampu memanjakan mata dengan reproduksi warna yang akurat dan cerah. Detail-detail pada saat menonton video juga tampil tajam dan terlihat sangat baik. Performanya juga tidak mengalami penurunan saat berhadapan dengan sinar matahari ketika digunakan di luar ruangan.
Walaupun memiliki layar yang lebar, ukuran dari LG G2 sejatinya tidak berbeda jauh dengan Samsung Galaxy S4.
Bagi pengguna yang suka mengutak-atik tampilan antarmuka sebuah smartphone, maka apa yang ditawarkan oleh G2 adalah sebuah kabar baik. UI pada smartphone ini memiliki banyak opsi yang bisa dipilih oleh pengguna untuk membuat tampilannya menjadi lebih personal.
Dimulai dari tombol navigasi yang biasanya ada di bagian depan bawah sebuah smartphone. Dengan absennya tombol fisik dan kapasitif pada seluruh body G2 kecuali pada bagian belakang, LG memindahkan tombol Menu, Home dan Back ke dalam layar.
Tampilan seperti warna, transparansi, dan letak tombol bisa diubah sesuai keinginan. pengguna juga bisa menambahkan tombol shortcut untuk mengakses Quick Memo dan bar notifikasi.
Tidak berhenti di situ saja, animasi pada saat mematikan layar dan membuka handset yang terkunci juga bisa disesuaikan menurut selera pengguna. Hal yang sama juga bisa diterapkan pada animasi transisi saat menggeser layar di home screen atau app drawer.
Akan tetapi, dengan segala keleluasaan kustomisasi yang ada, terdapat satu point yang menjadi nilai minus dari pengguna interface G2 yaitu tampilan notification bar yang terkesan berantakan dan terlalu ramai.
Tidak seperti Samsung Galaxy S4 atau HTC One dimana pengguna dapat memilih melakukan vertical swipe menggunakan satu atau dua jari untuk mendapatkan tampilan notifikasi yang berbeda.
Di G2, vertical swipe menggunakan satu atau dua jari tidak ada bedanya. Akibatnya panel-panel pengaturan (brightness, volume, etc.) terlihat menumpuk bersama notifikasi pesan masuk dsb.
Beli di Lazada, murah dan mudah....
Baca Juga :
LG L1 II, Android Jelly Bean Rp 799 Ribu
Ponsel Bongsor LG Dipastikan Masuk Indonesia
Tablet Android LG G Pad Dibanderol Rp 4,7 Juta
Axioo Pico Pad 4, Alternatif Android Quad Core Ter...
0 komentar:
Posting Komentar